JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengapresiasi Visi Pelti Membangun Industri Tenis menuju Indonesia Emas 2045. Menpora juga menyatakan dukungannya atas sejumlah terobosan untuk meningkatkan prestasi tim nasional tenis di bawah Program Strategis ‘Road To Olimpiade 2028.’
Hal itu disampaikan Menpora Ariotedjo dalam pertemuan dengan Ketua Umum PP Pelti Nurdin Halid beserta jajaran di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis, (7/11/2024). Hadir mendampingi Nurdin Halid, wakil ketua umum Pelti Raffi Achmad yang juga Utusan Khusus Presiden.
Ini adalah audiensi pertama PP Pelti di bawah kepemimpinan Nurdin Halid sejak terpilih sebagai ketua umum dalam Munaslub Pelti akhir Juli 2024 lalu. Dalam audiensi itu, Nurdin Halid memaparkan Visi Pelti 2945 Membangun Industri Tenis Menuju Indonesia Emas 2045.
Di hadapan Menpora, Nurdin Halid menyampaikan visi, misi, target, strategi, dan sejumlah program strategis selama 4 tahun ke depan untuk mewujudkan Visi Pelti 2045.
“Mengembangkan industri tenis sangat penting sebagai pondasi untuk menemukan dan mengasah atlet – atlet tenis profesional yang berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Nurdin.
Untuk itu, Pelti di bawah komando Nurdin Halid sedang merancang sejumlah program strategis seperti pembentukan Liga Tenis, Road To Olympic, pengembangan kualitas SDM (pelatih dan wasit), modernisasi infrastruktur, penerapan sport science, dan standarisasi manajemen.
“Program-program strategis itu akan disosialisasikan dan ditetapkan dalam Rakernas akhir Desember mendatang. Selain menetapkan program-program strategis, Rakernas juga akan menetapkan perubahan Anggaran Dasar dan pengesahan beberapa peraturan organisasi sebagai payung hukum untuk menjalankan organisasi dan berbagai program ke depan,” papar Nurdin Halid.
Menpora Dito Ariotedjo merespons baik visi Pelti membangun industri tenis dengan menghidupkan kompetisi dan turnamen tenis di Tanah Air. Ia juga mendukung Program Road To Olimpiade dengan target meraih prestasi tim nasional tenis di berbagai single event seperti Piala Davis maupun multievent seperti SEA Games, Asian Games, dan lolos ke Olimpiade 2028.
“Kami dukung penuh. Program pembinaan pemain harus bagus, termasuk juga pelatih dan lainnya. Ke depan bagaimana pengelolaan organisasi harus lebih baik termasuk juga tata kelolanya,” ucap Menpora Dito.
Road To Olimpiade 2028
Nurdin menjelaskan, target prestasi yang sudah ditetapkan ialah Davis Cup kembali ke Zona II, mempertahankan juara umum SEA Games, meraih dua medali emas Asian Games, dan ada petenis yang lolos ke Olimpiade 2028. Nurdin mengakui kalau lolos ke Olimpiade sangat tidak mudah.
Menurut Nurdin, peringkat ganda Aldila Sutjiadi memang masuk 30-an dunia, tetapi peringkat rekan ganda sesama petenis Indonesia masih jauh di bawah untuk bisa meraih tiket ke Olimpiade. Karena itu, Nurdin bercerita bahwa Pelti sedang menjajaki petenis peringkat atas dunia untuk dinaturalisasi.
“Pelti mempunyai program strategis untuk Timnas Tenis yaitu Road Olimpiade. Lewat program itu, saya memasang target tinggi baik di Piala Davis maupun event SEA Games, Asian Games, termasuk lolos ke Olimpiade 2028. Tidak mudah mencapai target-target itu tetapi kita punya potensi. Dan, target tinggi itu penting untuk memacu kinerja seluruh perangkat organisasi Pelti,” kata Nurdin.
Program Road To Olympic akan berfokus pada peningkatan kualitas dan daya saing petenis Indonesia di berbagai turnamen internasional di bawah kalender ATF dan ITF. Prestasi petenis di turanemen-turnamen ATF dan ITF pada gilirannya akan meningkatkan mutu timnas tenis Indonesia.
Untuk mewujudkan hal itu, ada tiga strategi. Pertama, memperbanyak petenis elit nasional terjun di turnamen internasional. Kedua, merekrut pelatih kelas dunia untuk meningkatkan mutu pelatih-pelatih nasional yang akan mendampingi petenis Indonesia yang terjun di turnamen internasional. Ketiga, menerapkan sport science, terutama petenis internasional yang digembleng di pelatnas.
“Tampil di berbagai turnamen internasional dan pendampingan pelatih berkualitas akan membantu para petenis kita meningkatkan prestasi dan menaikkan peringkat dunia. Dan, semua itu penting untuk menaikkan kualitas dan daya saing timnas tenis kita,” jelas Nurdin.
Nurdin bercerita, Pelti akan mendatangkan pelatih kepala kelas dunia pada akhir tahun 2024 untuk melatih para pelatih tenis nasional dengan ilmu dan metode latihan terkini. Pelatih-pelatih nasional terpilih akan mendampingi para petenis Indonesia ketika mengikuti tur internasional.
Infrastruktur dan Sport Science
Untuk mendukung pencapaian Visi Pelti 2045, Pelti akan mengusahakan modernisasi infrastruktur dan fasilitas tenis di 10 kota dilengkapi sport science. Dalam rangka itu, Pelti butuh dukungan Pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pihak swasta.
“Fokus kami untuk jangka pendek ialah modernisasi stadion tenis di Gelora Bung Karno. Kami berharap bisa dilengkapi fasilitas sport science sehingga Stadion Tenis GBK benar-benar menjadi training center berstandar internasional untuk timnas tenis kita,” ucap Nurdin.
Nurdin menyadari, Pelti tidak bisa hanya bersandar kepada pemerintah. Karena itu, pihaknya menjalin kerjasama kemitraan dengan pihak swasta dan BUMN. Pihak swasta yang sudah diajak kerjsama ialah Amman Mineral yang telah membangun lapangan dan fasilitas tenis berstandar internasional di Nusa Dua Bali. Selain itu, perusahaan Sido Muncul yang kini tengah merampungkan pembangunan stadion dan berbagai fasilitas modern di kompleks tenis kelas dunia di Semarang.
“Jadi, tidak semuanya Pemerintah. Kami juga bermitra dengan pihak swasta seperti Amman Mineral dan Sidho Muncul. Saya juga sudah berbicara dengan Menteri BUMN Pak Erick Thohir agar ke depan Pelti bisa menjalin kerjasama kemitraan dengan BUMN dalam mewujudkan industri tenis dan prestasi di kancah dunia,” ucap Nurdin.
Menanggapi program sport science, Menpora Dito Ariotedjo menawarkan kepada Pelti untuk jangka pendek bisa memanfaatkan fasilitas olahraga modern di Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC) di Cibubur Jakarta Timur. Kompleks sport center modern yang akan tuntas dibangun akhir Desember 2024 akan dilengkap fasilitas sport science.
“Terkait sport science, Pelti bisa bergabung dan memanfaatkan fasilitas sport science yang hampir rampung dibangun Pemerintah di Sport Center Cibubur,” kata Dito Ariotedjo.
Sport science terutama diperuntukan bagi petenis level atas yang terpilih dalam pemusatan latihan tim nasional, baik senior maupun yunior.
Pihak Kemenpora juga mendukung naturalisasi petenis berprestasi internasional sejauh mengikuti ketentuan yang berlaku dalam naturalisasi atlet.
Liga Tenis dan Digitalisasi
Untuk memperkokoh pondasi industri tenis nasional dan mencetak petenis-petenis muda berbakat, Pelti sedang merancang Liga Tenis Indonesia yang akan mengelola berbagai jenis kompetisi dan turnamen tenis secara berjenjang yang didukung manajemen liga berbasis digital.
Menurut Nurdin, pembentukan Badan Liga Tenis Nasional dan Badan Industri Tenis bertujuan untuk mengelola berbagai kompetensi dan turnamen yang berorientasi bisnis. Beberapa kompetisi dan turnamen dimaksud antara lain Liga Kota, Liga Yunior Nasional, Sirkuit Nasional atau Pelti Tour, Turnamen Diakui Pelti (TDP), hingga puncaknya Indonesian Master di akhir tahun yang diikuti para petenis papan atas peringkat nasional maupun peringkat ATF/ITF.
“Semakin banyak kompetisi dan turnamen, semakin baik untuk mengasah potensi petenis sekaligus menghidupkan ekosistem industri tenis. Kualitas petenis hasil kompetisi dalam negeri menjadi modal dasar petenis Indonesia meniti karir profesional di berbagai level turnamen ATF dan ITF,” kata Nurdin.
Kompetisi dimulai dari tingkat terbawah yaitu Liga Kota. Liga Kota bertujuan agar ada wadah kompetisi yang diikuti para petenis yunior maupun senior di sebuah kota. Mereka bertanding setiap akhir pekan atas nama klub atau akademi tenis. Meski tanpa hadiah, namun hasil pertandingan setiap pekan akan dihitung oleh Pelti Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam peringkat tenis kota (PTK).
Berbeda dengan Liga Kota, Liga Yunior diiikuti tim yang mewakili kabupaten/kota yang bertanding di tingkat propinsi. Juara kompetisi tingkat propinsi akan bertanding di tingkat nasional untuk memperebutkan Piala Menpora.
Sirkuit Nasional atau Pelti Tour akan diikuti petenis semua kelompok umur dan digelar di sejumlah kota. Bersamaan dengan Sirkuit Nasional, ada juga kalender Turnamen Diakui Pelti (TDP) dan turnamen ITF dan ATF.
“Semua itu akan dibahas dan diputuskan dalam Rakernas Desember mendatang. Rakernas itu sangat strategis sehingga kami berencana hadirkan sekitar 1.500 orang dari seluruh struktur Pelti dari pusat hingga kabupaten dan kota serta stakeholders tenis Indonesia lainnya. Puncaknya terjadi pada Malam HUT Pelti ke-89,” ujar Nurdin Halid.
Editor: Yosef Tor Tulis
****